Het van oorsprong Maleise vorstenhu

Het van oorsprong Maleise vorstenhuis van Deli heeft een belangrijke rol gespeeld in de openstelling voor Europese ondernemingen, in het bijzonder door zijn coöperatieve houding bij de landuitgifte. De eerste concessie aan Nienhuys in 1863 werd hem verleend door Sultan Mahmoed Al Rasjid Perkasa Alam Sjah, die in 1858 als achtste regerende vorst van het in 1632 ingestelde Delische huis werd ingehuldigd. De sultan resideerde in Laboehan, de hoofdplaats van Deli, die toen naar schatting hooguit zo'n 2.000 inwoners telde. Volgens de eer der aangehaalde geschiedschrijving van dr. R. Broersma hadden Laboehan en het paleis van de sultan op dat tijdstip nog weinig om het lijf: 'De kampong telde weinig huizen van hout, de meeste waren van bamboe en niboeng, in vervallen staat, op palen drie voet boven den grond en onder die woninkjes verzamelingen van vuil. De menschen waren onzindelijk in hun kleeding. Aan het eind van den kampong stond des sultans ...paleis, een groote houten woning op palen acht voet boven den grond.'

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Malaysia keluarga Kerajaan Deli telah memainkan peran penting dalam pembukaan hingga perusahaan-perusahaan Eropa, khususnya oleh sikap koperasi di pertanahan. Konsesi pertama ke Nienhuys pada tahun 1863, dia diberikan oleh Sultan Mahmud Al Rasjid Perkasa Alam Shah, yang pada tahun 1858 sebagai tempat kedelapan dari raja yang berkuasa di 1632 Delian rumah diresmikan. Sultan membuat kediaman resmi di Laboehan, ibukota Deli, yang kemudian memperkirakan paling beberapa 2.000 penduduk. Menurut kehormatan sejarah dikutip Dr. r. Broersma memiliki Laboehan dan Istana Sultan pada waktu itu masih benar-benar berarti: ' Kampung dihitung beberapa rumah kayu, sebagian berasal dari bambu dan niboeng, dalam keadaan pembusukan, panggung tiga kaki di atas tanah dan di bawah yang woninkjes koleksi kotoran. Orang-orang yang najis di mereka berpakaian. Pada akhir Kampung adalah Sultan des... Palace, rumah panggung, delapan kaki di atas tanah kayu besar. '

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Asal Melayu kerajaan Deli telah memainkan peran penting dalam pembukaan untuk perusahaan-perusahaan Eropa, khususnya melalui kerjasama di negara masalah. Konsesi pertama yang Nienhuys pada tahun 1863 diberikan kepadanya oleh Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam Shah, yang diresmikan pada tahun 1858 sebagai monarki kedelapan rumah Delian ditetapkan pada 1632. Sultan tinggal di Laboehan, ibukota Deli, yang kemudian diperkirakan memiliki tidak lebih dari 2.000 jiwa. . Menurut kehormatan sejarah dikutip dari R. Broersma memiliki Laboehan dan istana sultan pada waktu itu masih sedikit untuk menawarkan: "The Kampong penting rumah kayu kecil, sebagian besar dari bambu dan niboeng rusak, panggung tiga kaki di atas tanah dan di bawah mereka koleksi rumah-rumah kecil dari kotoran. Orang-orang yang najis di pakaian mereka. Pada akhir kampung itu ... istana sultan, rumah kayu besar di panggung delapan kaki di atas tanah. "