Voor 1733 werd Batavia steeds gepre

Voor 1733 werd Batavia steeds geprezen als een mooie en gezonde stad, maar ná dat jaar was dat snel voorbij. De stad werd toen berucht vanwege de vele koortsen en de hoge sterfte, en ze kreeg de naam de meest ongezonde stad van de wereld te zijn. Historici verschillen van mening over de oorzaak van deze plotselinge ongezondheid, maar zijn unaniem van oordeel dat de stad buiten- gewoon ongezond was. Deze communis opinio wordt echter nergens met cijfers onderbouwd. In dit hoofdstuk wordt het verloop van de ongezondheid gereconstrueerd aan de hand van grotendeels niet eerder gepubliceerde cijfers. Tevens worden relatieve sterftecijfers berekend van de inwoners van Batavia.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Batavia diakui untuk 1733 sebagai kota yang indah dan sehat, tetapi setelah tahun itu adalah yang cepat. Pada waktu itu kota ini terkenal karena banyak demam dan angka kematian yang tinggi, dan ia bernama kota paling sehat di dunia. Sejarawan berbeda pada penyebab sakit ini tiba-tiba, tetapi yang secara bulat berpendapat bahwa kota luar-hanya tidak sehat. Opinio communis ini adalah tempat dengan angka. Dalam bab ini, pelaksanaan sakit kesehatan memperkirakan berdasarkan sebagian besar angka-angka yang tidak dipublikasikan sebelumnya. Juga tingkat kematian relatif dihitung oleh penduduk Batavia.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Untuk 1733 Batavia masih dipuji sebagai kota yang indah dan sehat, tapi itu setelah tahun itu dengan cepat. Kota ini kemudian menjadi terkenal karena banyaknya demam dan kematian yang tinggi, dan dia ditunjuk untuk menjadi kota yang paling tidak sehat di dunia. Sejarawan tidak setuju tentang penyebab sakit yang tiba-tiba ini, tetapi suara bulat berpendapat bahwa di luar kota hanya tidak sehat. Pendapat umum, namun, tempat dibuktikan oleh tokoh-tokoh. Dalam bab ini jalannya unhealthiness direkonstruksi atas dasar nomor sebagian besar tidak dipublikasikan. Juga tingkat kematian relatif dihitung dari Batavia.