De regent van Labakang had intussch

De regent van Labakang had intusschen den last bekomen, om het hooger liggend gebergte aan de grens van Tanette over te trekken, en zich achter in den rug van Boekoeloe te posteren, ten einde den 13. Junij, bij het opkomen van den dag, Daèng Kalaboe in den rug aan te vallen; terwijl een tweede colonne uit de bevolking van het regentschap
Ri-laoe en Mandalle bestaande, langs de hoogte van Parenreng, in het Noorden van Kadieng zou doordringen;

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Bupati Labakang punya den intusschen terakhir diperoleh, ke pegunungan yang lebih tinggi di perbatasan Gorata untuk menarik, dan berada di belakang di bagian belakang berdiri, dalam rangka untuk Boekoeloe den 13. Junij, pada munculnya hari, Kalaboe di sarang Daèng kembali untuk menyerang; Sementara kolom kedua dari penduduk KabupatenRI-Mandalle dan laoe yang sudah ada, sepanjang ketinggian Parenreng, di utara Kadieng akan menembus;