apuas bewoonden het Sahul continent

apuas bewoonden het Sahul continent (nu gedeeltelijk onder water) al meer dan 40.000 jaar geleden. Als jagers en verzamelaars, gewend aan het tropische regenwoud, bewoonden zij de equatoriale zone die, nadat de zee nivos stegen aan het eind van de Pleistocene Ijstijd, het eiland Nieuw Guinea vormde.
Vroege Civilizaties in Java en Sumatra waren zwaar beinvloed door India en dateert terug tot 100 AD. De Borobudur (een groot Buddistisch monument, buiten Yogyakarta, Java) was gebouwd tussen ca. 778 en 850 AD. In 1292 bezocht Marco Polo Sumatra and Java.
In 1509 bezoeken de Portugezen Melaka (voormalig Malacca, West Malaysia) voor het eerst, met als doel de handel te beheersen. Latere handels rijken werden ondermeer Gowa (op Celebes), Banten (Bantam, voormalige stad en sultanaat op Java), en de VOC, Vereenigde Oostindische Compagnie. The originele doel van allen was geld voor politieke macht, maar zij bleven niet altijd bij hun originele doel.
De eerste Europeanen die Nieuw Guinea aanschouwden waren de Portugezen in 1511/1512, en het werd daarna bezocht door Spaanse, Nederlandes, Duitse en Engelse onderzoekers. Op 13 June, 1545 de Spanjaard Ynigo Ortiz der Retes zeilde met zijn ship "San Juan" van Tidore naar Mexico. He lande op 3 Noordelijke eilanden, die hij "La Selvillana" (Supiori eiland), "La Callega" (Biak eiland) en "Los Martyre" (Numfor Eiland) noemde. Een paar dagen later lande hij bij de mond van de rivier Bei (ten Oosten van de Mamberamo rivier) welke hij San Augustin noemde. Hij vond dat het land overeenkomsten toonde met een ander Spaans territory "Guinea" op Africa's west kust, vandaar de naam "Nueva Guinea". Pas 100 jaar later ontdekte men dat Nieuw Guinea een eiland was (in 1607 merkte de Spanjaard Luiz Vaez de Torres dat al op, maar de informatie werd niet aan cartografen doorgegeven. De Straat van Torres Strait scheidt Australia van Nieuw Guinea).
De Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC, 1602-1799) had van de Nederlandse regering bijna dezelfde rechten verkregen als een onafhankelijke staat, de

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

apuas dihuni benua Sahul (sekarang sebagian di bawah air) untuk lebih dari 40000 tahun lalu. Sebagai pemburu dan pengumpul, terbiasa hutan hujan tropis, mereka mendiami zona Equatorial yang, setelah nivos jalur laut hingga akhir Pleistosen es usia, pulau New Guinea. Awal Civilizaties di Jawa dan Sumatra sangat dipengaruhi oleh India dan tanggal kembali ke 100 AD. Borobudur (monumen, Buddistisch besar di luar Yogyakarta, Jawa) dibangun antara ca. 850 AD dan 778. Pada tahun 1292 Marco Polo dikunjungi Sumatera dan Jawa. Kunjungi Portugis di Malaka 1509 (formerly Malaka, Malaysia Barat) untuk pertama kalinya, dengan tujuan untuk mengendalikan perdagangan. Kemudian orang kaya adalah antara lain Gowa (berdasarkan Celebes), Banten (Bantam, kota dan mantan Kesultanan di Jawa), dan Belanda East India Company, perusahaan India Timur Belanda. Tujuan awal dari semua uang untuk kekuasaan politik, tetapi mereka tidak selalu tujuan asli mereka. Bangsa Eropa pertama yang dihadapi Nugini adalah Portugis pada 1511 tahun-1512, dan itu kemudian dikunjungi oleh Spanyol, Nederlandes, peneliti Jerman dan Inggris. Ynigo pada Juni 13, 1545 pembalap Spanyol Ortiz Retes der berlayar dengan kapal nya "San Juan" Tidore ke Mexico. Hei lande pada 3 Pulau Utara, yang ia sebut "La Selvillana" (Pulau Supiori), "La Callega" (Pulau Biak) dan "Los kemartiran" (Numfor Island). Beberapa hari kemudian ia mendarat di mulut Sungai Bei (timur Sungai Mamberamo) yang ia sebut San Augustin. Ia menemukan bahwa perjanjian negara menunjukkan dengan wilayah Spanyol lain "Guinea" di Pantai Barat Afrika, maka nama "Nugini". Hanya 100 tahun kemudian ditemukan bahwa Pulau Papua adalah sebuah pulau (pada tahun 1607 ditandai pembalap Spanyol Luiz Vaez de Torres yang sudah, tapi informasi tidak diserahkan ke kartografer. Jalan Selat Torres memisahkan Australia dari Pulau Papua). Belanda East India Company (VOC, 1602-1799) diperoleh oleh pemerintah Belanda telah hampir hak yang sama sebagai negara independen,

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

apuas dihuni benua Sahul (sekarang sebagian di bawah air) selama lebih dari 40.000 tahun yang lalu. Sebagai pemburu dan pengumpul, terbiasa dengan hutan hujan tropis, mereka dihuni zona khatulistiwa setelah nivos laut naik pada akhir Pleistocene Ice Age, pulau itu Nugini.
Peradaban awal di Jawa dan Sumatera sangat dipengaruhi oleh India dan kencan kembali ke 100 AD. Borobudur (monumen besar Buddistisch, luar Yogyakarta, Jawa) dibangun antara sekitar 778 dan 850 Masehi. Di 1292 Marco Polo mengunjungi Sumatera dan Jawa.
Pada 1509 Portugis mengunjungi Melaka (sebelumnya Malaka, Malaysia Barat) untuk pertama kalinya, dengan tujuan mengendalikan perdagangan. Kerajaan perdagangan berikutnya antara lain Gowa (Sulawesi), Banten (Bantam, mantan kesultanan kota di Jawa), dan VOC Belanda East India Company. Tujuan asli dari semua uang itu untuk kekuasaan politik, tapi mereka tidak selalu di tujuan awal mereka.
Orang-orang Eropa pertama yang Nugini beheld berada Portugis di 1511/1512, dan itu kemudian dikunjungi oleh Spanyol, Lower Landes, Jerman dan peneliti Inggris . Pada tanggal 13 Juni 1545 Spanyol Yñigo dari Ortiz Retes berlayar kapalnya "San Juan" dari Tidore ke Mexico. Dia mendarat di tiga pulau utara, yang ia sebut "La Selvillana" (pulau Supiori Kabupaten), "La Callega" (pulau Biak) dan "Los Martyre" (Numfor Island) disebut. Beberapa hari kemudian ia mendarat di mulut sungai Bei (timur sungai Mamberamo) yang bernama San Augustin. Ia menemukan bahwa negara menunjukkan kesamaan dengan wilayah Spanyol lain "Guinea" di pantai barat Afrika, maka nama "Nueva Guinea". Hanya 100 tahun kemudian ditemukan bahwa Nugini adalah sebuah pulau (di 1607 ditandai pembalap Spanyol Luiz Vaez de Torres sudah, tapi informasi itu tidak diteruskan kepada kartografer. Jalan Selat Torres Australia memisahkan Nugini).
The Dutch East India Compagnie (VOC, 1602-1799) memiliki pemerintah Belanda memperoleh hampir hak yang sama sebagai negara merdeka,