De verklaring van deze op het eerst

De verklaring van deze op het eerste gezicht tegenstrijdige houding, waarin imperialisme gepaard ging met een soort
ontwikkelingswerk, ligt in het paternalisme dat in de laat-koloniale tijd (tussen ruwweg 1870 en 1942) de houding van de westerse landen kenmerkte. Niet alleen dacht men dat het Westen tot taak had de kolonie ‘op te heffen’, ook
heerste er het besef dat de kloof tussen het ‘moderne’ Westen en het ‘traditionele’ Oosten onoverbrugbaar was.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Penjelasan ini pada pandangan pertama bertentangan sikap, di mana imperialisme yang disertai dengan jenis dari pekerjaan pembangunan, terletak di Paternalisme bahwa pada masa kolonial akhir (antara kira-kira tahun 1870 dan 1942) sikap negara-negara Barat fitur. Tidak hanya ia berpikir bahwa Barat memiliki tugas untuk mengangkat 'koloni', juga Ada kesadaran bahwa kesenjangan antara Timur 'modern' dan 'tradisional' Barat adalah unbridgeable.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Penjelasan ini pada sikap bertentangan pandangan pertama di mana imperialisme didampingi oleh jenis
pembangunan, terletak di paternalisme yang ditandai periode kolonial akhir (kira-kira antara tahun 1870 dan 1942) sikap negara-negara barat. Tidak hanya berpikir bahwa misi Barat adalah "untuk menghilangkan" koloni, juga
ada kesadaran bahwa kesenjangan antara Barat 'modern' dan 'tradisional' Timur adalah terjembatani.