Per 1 Juli 1952 werden de routewijz

Per 1 Juli 1952 werden de routewijzigingen van de lijnen 3, 4 en 5 van medio 1949 weer ongedaan gemaakt en werd een eenheidstarief van 60 cent ingevoerd. Om het kopen van tramkaartjes attractiever te maken werd gemikt op de goklust van het publiek: aan de nummers der kaartjes waren via een loterij prijzen verbonden, men komen 1000 rupia winnen met een tramrit. Al deze schone zaken ten spijt bleef het slecht gaan met het bedrijf, zodat op 1 Augustus 1952 lijn 2 werd ingekort tot de Harmonie en lijn 5 Kramat. De verbinding met het Industrieterrein werd verzorgd door, uitsluitend op de spitsuren, een op de drie tramwagens van lijn 3 daarheen te voeren in plaats van naar Pasar Ikan. In die dagen waren enkele van de geheel open dakloze wagens op primitieve wijze weer van een dak voorzien, zodat men ze ook in de natte moesson kon gebruiken.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Per 1 Juli 1952 perubahan rute dari jalur 3, 4 dan 5 terbalik dari pertengahan-1949 dan menjadi TARIF seragam 60 sen masuk. Untuk membeli tiket trem lebih menarik ditujukan pada mentalitas kasino publik: untuk jumlah tiket dihubungkan melalui datang hadiah undian 1000, rupia satu menang dengan naik trem. Meskipun semua ini dirancang untuk hal-hal yang terus pergi buruk dengan perusahaan, jadi 1 Agustus 1952 di jalur 2 baris 5 disingkat menjadi keselarasan dan Kramat. Sambungan ke kawasan industri disediakan oleh, semata-mata pada jam-jam puncak, mobil trem satu dari tiga baris 3 pergi ada daripada untuk Pasar Ikan. Pada masa itu adalah beberapa kendaraan primitif perjalanan benar-benar terbuka tunawisma atap, sehingga seseorang bisa menggunakannya juga dalam musim hujan basah.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pada 1 Juli 1952, perubahan rute jalur yang 3, 4 dan 5 pada pertengahan 1949 dibatalkan dan memperkenalkan satu harga 60 sen. Untuk membeli tiket trem menarik target publik perjudian: jumlah tiket yang terhubung melalui hadiah undian, mereka akan menang 1000 Rupia trem. Semua hal-hal yang indah meskipun terus transaksi yang buruk dengan perusahaan, sehingga pada 1 Agustus 1952 jalur 2 disingkat menjadi Harmony dan jalur 5 Kramat. Sambungan ke kawasan industri disediakan oleh hanya di jam sibuk, meningkat tiga trem baris 3 sana bukannya Pasar Ikan. Pada hari-hari, beberapa fitur gerobak terbuka penuh tunawisma atap lagi primitif, sehingga mereka bisa menggunakan di musim hujan basah.