Het enige plezier van de jongeman w

Het enige plezier van de jongeman was, als hij uitgeput van zijn dagelijkse werk, zijn karige kostje in zijn kamertje at en in de boeken las, die de meester of zijn kameraden hem hadden geleend. Zwijgen was de leefregel, zowel in de smidse als in zijn kamer. Niemand sprak met hem en hij sprak met niemand. Als hij iets wilde weten over een bepaald punt van de grammatica, het recht of de Koran-uitlegging, dan was het hem toegestaan zijn vraag op een briefje te schrijven en bij het binnengaan van de smidse het papier aan zijn meester te overhandigen. De meester wierp het briefje of in het vuur, of hij stak het in de plooien van zijn tulband. Als hij het briefje in het vuur wierp, dan betekende dat, dat de vraag geen antwoord waard was, maar als hij het in de plooien van zijn tulband stak, dan vond de jongeman 's avonds als hij thuis kwam het antwoord van zijn meester aan het hoofdeinde van zijn bed, geschreven in gouden letters. Zo ging de meester met al zijn leerlingen te werk, zonder ooit een van hun briefjes te lezen: of hij verbrandde ze, of hij bewaarde ze in de plooien van zijn tulband.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Hanya menyenangkan pemuda itu, jika ia kehabisan karyanya harian, misalnya di kamarnya di nya kurang dan dalam buku-buku yang dibaca, yang meminjaminya master atau rekan-rekannya. Keheningan itu menjadi aturan hidup, baik di forge dalam kamarnya. Tidak ada yang berbicara kepadanya dan dia berbicara kepada siapa pun. Jika ia ingin tahu sesuatu tentang titik tertentu tata bahasa, hak atau interpretasi-Qur'an, maka itu adalah memungkinkan dia untuk menulis catatan dan panggilan pada ketika Anda memasukkan forge kertas kepada tuannya. Master melemparkan catatan atau dalam api, jika ia meletakkannya di lipatan sorbannya. Jika ia melemparkan catatan dalam api, kemudian, bahwa pertanyaan berarti bahwa ada jawaban adalah layak, Tapi jika dia meletakkannya di lipatan sorbannya, kemudian menemukan orang muda ketika ia datang ke rumah di malam hari jawaban dari master di kepala tempat tidurnya, ditulis dalam huruf emas. Jadi pergi master dengan semua murid-muridnya untuk bekerja, tanpa pernah salah satu catatan mereka membaca: jika ia membakar mereka, atau dia menyelamatkan mereka dalam lipatan sorbannya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Satu-satunya kesenangan pemuda, karena ia lelah dari pekerjaan sehari-harinya, kostje sedikit di kamarnya dan makan di buku yang dibaca, master atau rekan-rekannya telah meminjamkan. Diam adalah aturan hidup, baik di bengkel dan di kamarnya. Tidak ada yang berbicara kepadanya dan ia berbicara kepada siapa pun. Jika dia ingin tahu tentang titik tertentu dari tata bahasa, kanan atau penafsiran Alquran, sesuatu yang ia diizinkan untuk menulis catatan atas pertanyaannya, dan untuk menyerahkan kertas. Untuk tuannya ketika memasuki bengkel Master melemparkan catatan atau api, atau dia meletakkannya di lipatan sorbannya. Ketika ia melemparkan surat itu ke dalam api, maka itu berarti bahwa pertanyaan itu tidak layak jawaban, tetapi ketika ia memasukkannya ke dalam lipatan sorbannya, kemudian mengambil pemuda di malam hari ketika dia pulang untuk menjawab tuannya kepala tempat tidur itu, ditulis dalam huruf emas. Demikianlah master semua siswa untuk bekerja tanpa pernah salah satu dari catatan mereka baca: apakah ia membakarnya, jika ia membuat mereka dalam lipatan sorbannya.