Perlindoengan PeladjarPerlindoengan

Perlindoengan Peladjar
Perlindoengan Peladjar, opgericht in 1920 onder ere-voorzitterschap van prins Mangkoenegoro VI, regent van Soerabaja, en geleid door gemeenteraadslid Soedirman, had tot doel om Indonesische studenten een kosthuis te kunnen bieden. Het probleem school daarin, dat de weinige Indonesische jongens die zich de luxe konden veroorloven in deze stad naar de MULO of HBS te gaan, en daarna een beroepsopleiding te volgen (velen schreven zich in bij de Nederlands-Indische Artsenschool), geen onderdak konden vinden ‘in eigen kring’, en zich moesten behelpen met armetierige huurkamers. Perlindoengan Peladjar wilde hen nu, met bijdragen van vermogende Indonesiërs en mogelijk geholpen door het stadsbestuur, aan onderdak helpen.
Twee jaar later, in 1922, werd het eerste kosthuis geopend op het adres Van den Boschlaan 28. Het bood ruimte aan 17 jongens. Korte tijd later werd dit adres al weer ingeruild voor een pand aan de Juliana Boulevard.
Vier jaar later, in 1926, werd een tweede huis geopend, op het adres Soeloeng 18. Dit tweede tehuis, met 40 plaatsen, was met name bedoeld voor studenten die slechts een bescheiden kostgeld van f 25/maand konden betalen: voor de Europese elite was dit weinig geld, voor de meeste Indonesiërs echter een vermogen.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Perlindoengan PeladjarPeladjar, Perlindoengan, didirikan pada tahun 1920 di bawah kehormatan Presiden dari Pangeran Mangkoenegoro VI, Bupati Surabaya, dan dipimpin oleh anggota Dewan kota Vusi, mahasiswa Indonesia sebuah asrama. Masalah sekolah di dalamnya, bahwa beberapa orang Indonesia yang mampu mewah di kota ini ke MULO atau HBS untuk pergi, dan kemudian pelatihan kejuruan (banyak yang terdaftar di sekolah Belanda-India dokter), bisa menemukan tempat berlindung tidak 'dalam lingkaran sendiri' dan harus membuat dengan sangat sedikit sewa kamar. Perlindoengan Peladjar menginginkannya sekarang, dengan kontribusi dari masyarakat Indonesia yang kaya dan mungkin dibantu oleh pemerintah kota, tempat penampungan bantuan.Dua tahun kemudian, pada tahun 1922, menjadi Wisma pertama dibuka di Vance Avenue 28. Menawarkan ruang 17 orang. Waktu singkat kemudian adalah alamat ini sudah ditukar untuk sebuah bangunan di Juliana Boulevard.Empat tahun kemudian, pada tahun 1926, rumah kedua dibuka, pada alamat Ha 18. Ini rumah kedua, dengan bintik-bintik 40, terutama ditujukan untuk membantu siswa yang hanya sederhana biaya uang f 25/bulan dapat membayar: untuk elit Eropa ini sedikit uang, untuk kebanyakan orang Indonesia, namun, kekuatan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Perlindoengan Peladjar
Perlindoengan Peladjar, didirikan pada tahun 1920 di bawah pimpinan kehormatan Pangeran Mangkoenegoro VI, Bupati Surabaya, dan dipimpin oleh Konselor Soedirman, dimaksudkan untuk memberikan rumah kos mahasiswa Indonesia. Sekolah masalah pada kenyataan bahwa beberapa anak laki-laki Indonesia yang mampu mewah untuk pergi ke kota ini ke MULO atau HBS, dan kemudian dalam pelatihan (banyak mendaftar ke Hindia Belanda Medical School), tidak ada tempat berlindung tidak bisa menemukan "dalam lingkaran mereka sendiri," dan harus puas dengan kamar sewa sangat sedikit. Perlindoengan Peladjar ingin mereka sekarang, dengan kontribusi dari Indonesia kaya dan mungkin dibantu oleh dewan kota, membantu untuk berlindung.
Dua tahun kemudian, pada tahun 1922, Wisma pertama dibuka di alamat Van den Boschlaan 28. Ini menawarkan ruang untuk 17 anak laki-laki. Beberapa waktu kemudian, alamat telah diperdagangkan lagi untuk sebuah bangunan di Juliana Boulevard.
Empat tahun kemudian, pada tahun 1926, sebuah rumah kedua dibuka di alamat Soeloeng 18. rumah kedua ini, dengan 40 kursi, secara khusus dirancang untuk siswa yang hanya biaya uang sederhana f 25 / bulan bisa membayar: untuk elite Eropa ini adalah sedikit uang untuk orang Indonesia kebanyakan, namun, kekuatan.