SEREH-ZIEKTE. In de Soer. Ct. van 3

SEREH-ZIEKTE. In de Soer. Ct. van 3 dezer komt een artikel voor van den heer W. Halkema, waarin deze zegt dat het woord “sereh”, dat eigenlijk moot zijn “sére” afkomt van het Javaansche woord njéré, hetgeen beteekent ontaarden, verbasteren, verminderen, verwilderen.
In het jaar 1847 beklaagden de heeren Gonsalves Sr. en van Hecking Colenbrander, suikerfabrikanten in Cheribon, zich bij den régent van Cheribon, Kiai Adipati Soeria Adhi Ningrat over de slechte qualiteit van het te veld staande riet, waarop do regent antwoordde: „maoe bikin apa, kaloe teboe soedah njéré" dat wil zeggen, reeds is geworden als dé séré-plant, op séré is gaan lijken. Met njéré werd dus volstrekt geen ziekte aangeduid, alleen een verwildering, omdat de séré-plant veel dichter opeen groeit dan padi of alang-alang. Thans wordt die naam gebezigd voor een ziekte, een infectie-ziekte nog wel van het riet, terwijl volgens den heer Halkema het riet niet ziek doch alleen in hoogen graad verbasterd is.
Hij brengt in herinnering hoe in 1849 op Mauritius hetzelfde plaats vond, zelfs zoo sterk dat de oogst van 1850 mislukte. Da fabrikanten daar kwamen echter bijeen, stortten een groote som gelds en zonden met drie zeilschepen drie commissarissen naar Java en kochten, na bekomen vergunning der Nederlandsch Indische regeering, te Tegal, Pasoeroean en Pekalongan bibit in. Na het uitplanten van die bibit heeft men op Mauritius geen last meer van ziekte in het riet gehad.
Over geheel Java. zoo besluit de heer Halkema, is het riet aan het verwilderen en daarom geeft bij den raad, daar hij het Borneo-riet niet ventrouwt, het op groote schaal riet van Mauritius, Bourbon of de Sandwichs-eilanden te ontbieden of te doen halen.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

LEMON GRASS-PENYAKIT. Di Saida. CT. 3 ini adalah sebuah artikel untuk van Mr w. Halkema, di mana dikatakan bahwa kata "lemon grass", yang benar-benar diperdebatkan "berasal dari kata dalam bahasa Jawa njéré sére", yang menandakan, merosot, mengurangi, melarikan diri. Di tahun 1847 terdakwa de heeren SR Gonsalves dan Hecking Colenbrander, gula produsen di Cheribon, bergabung dengan régent Cheribon, Kiai Adipati Marilu Adhi Ningrat tentang kualitas miskin bidang berdiri tongkat, yang melakukan Bupati menjawab, "maoe bikin apa teboe soedah njéré k," itu adalah, sudah telah berubah séré-sebagai tanaman, seperti pada séré adalah. Dengan njéré itu jadi benar-benar tidak penyakit, hanya naturalizing, karena tanaman tumbuh lebih dekat daripada séré-padi atau alang-alang. Hal ini sekarang digunakan nama untuk sebuah penyakit, infeksi-penyakit masih rotan, sedangkan menurut Tuhan Hameed Reed Halkema tidak sakit tetapi hanya di tingkat rusak itu. Dia ingat bagaimana sama berlangsung di Mauritius pada tahun 1849, bahkan kebun binatang yang kuat bahwa gagal panen tahun 1850. Namun, produsen datang bersama-sama, da runtuh jumlah besar dan dosa dengan tiga kapal berlayar menampung tiga Komisaris ke Jawa dan juga memperoleh izin dari pemerintah India Nederlandsch setelah, Tegal, Pekalongan dan bibit di Pasoeroean. Setelah tanaman dari bibit yang memiliki satu di Mauritius tidak lagi mengalami penyakit di alang-alang.Seluruh Jawa. Kebun binatang keputusan Mr Halkema, adalah tongkat ke alam liar dan karena itu di Dewan, ada dia Borneo-ventrouwt, tidak dengan tongkat pada groote skala tebu Mauritius, Bourbon atau Kepulauan Sandwichs untuk berkonsultasi atau melakukan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Serai-PENYAKIT. Dalam Soer. Ct. dari tiga ini datang sebuah artikel dari Mr. W. Halkema di mana ia mengatakan bahwa kata "lemon grass", yang sebenarnya diperdebatkan nya "sere" berasal dari njéré bahasa Jawa, yang berarti merosot, merosot, mengurangi, berjalan liar.
Dalam 1847 Tuan Gonsalves Sr. dituduh dan Hecking Colenbrander, produsen gula Cirebon bergabung Bupati Cirebon, Kiai adipati Soeria Adhi Ningrat tentang qualiteit miskin berdiri tebu ke lapangan, yang tidak Bupati menjawab, "maoe bikin APA, Kaloe teboe Sudah njéré" yaitu sudah menjadi sebagai tanaman Sere akan terlihat seperti Sere. dengan njéré begitu benar-benar bukan penyakit yang ditunjuk, hanya naturalizing karena Sere tanaman yang tumbuh lebih dekat bersama-sama daripada padi atau alang-alang. saat ini, nama yang digunakan untuk penyakit, penyakit menular masih tebu, sedangkan menurut Mr. Halkema buluh tidak sakit tetapi hanya rusak di tingkat tinggi.
Dia ingat bagaimana pada tahun 1849, Mauritius adalah tempat yang sama, bahkan begitu kuat sehingga panen 1850 gagal. itu, bagaimanapun, produsen berkumpul di sana, sejumlah besar uang dan melemparkan dosa dengan tiga perahu layar tiga komisaris untuk Jawa dan dibeli, setelah memperoleh ijin dari pemerintah India Belanda untuk Tegal, Pekalongan dan bibit Pasoeroean di. Setelah tanam bibit yang satu telah memiliki lebih penyakit yang di tepi sungai tidak menderita di Mauritius.
Untuk seluruh Jawa. sehingga memutuskan mengambil Mr. Halkema, alang-alang dengan alam liar dan karena itu memberikan kepada dewan, karena ia tidak melampiaskan berduka Borneo tebu untuk memanggil pada skala tebu besar Mauritius, Bourbon atau pulau-pulau Sandwichs atau lakukan.