Pada departemen Aceh berada di antara barang kuningan dan Islam dan benda-benda terkait perang. Departemen itu diduga dari Oktober 1931 sampai 1943. Departemen Aceh terletak di lantai 2 (sebelumnya disebut transaksi 3) dari Museum Kolonial, antara Celebes departemen dan ruang Tembaga. Mungkin membuka departemen di Oktober 1931. Sampai tahun 1931, wilayah Aceh disajikan dalam departemen Sumatera tetap. Agaknya akuisisi koleksi Aceh dari FW Stammeshaus pada tahun 1931 alasan langsung sebagai wilayah Aceh terlepas dari sisa Sumatera dan departemen sendiri ditugaskan. Mungkin Stammeshaus juga terlibat dalam desain pameran. Pameran ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang budaya dan sejarah Aceh. Di departemen setidaknya ada kasus layar dengan benda-benda Islam terkait (lihat foto 60.040.071), layar tentang sejarah benda Aceh mengacu pada perang Aceh, satu dengan kuningan dan susunan tiga pot besar dan delapan batu nisan (lihat foto 60.054.831) pada podium di tengah aula. Islam showcase unggulan mencakup beberapa Quran (seperti 674-831 dan 674-832), menulis (termasuk 481-104) dan wicheltabellen (674-801a, 674-801b dan 674-802). Pembeli showcase di antara perisai lain dan lampu di kain gantung sutra belakang. Untuk showcase ini adalah pot dan batu nisan berbaris di dataran tinggi. Di ujung lain dari dataran tinggi ini, di depan tembaga etalase, yang lain memiliki, 'sejarah', etalase. Berikut adalah senjata seperti peluru dan granat, bendera perang dan benda-benda yang ada hubungannya dengan pemimpin oposisi Teuku Umar dan dipamerkan waktunya. Sebagian besar benda-benda di departemen Aceh berasal dari koleksi Stammeshaus. Beberapa benda yang estetis dihargai, mengatakan laporan tahunan 1931 'yang indah gelap kain sutra biru' dan 'indahnya Aceh batu nisan Serbia. Pada tahun 1937, sebuah karya dengan "bordir dan bekerja dekoratif lainnya" ke departemen. Dua tahun kemudian, harus membuat objek ruang set-up ini untuk koleksi koin. Sampai saat Aceh sebagai sebuah eksistensi departemen yang independen tidak jelas. Mungkin dia dievakuasi bersama dengan Kamar Tembaga sebelah pada tahun 1943, namun dekomisioning mungkin juga terjadi kadang-kadang antara 1945-1949. Pada saat perubahan nama ke Museum Indian (1945-1950) yaitu Sumatera pindah departemen ke lantai pertama (penanganan kedua) di mana, menurut peta tahun 1949 juga Aceh kembali menemukan tempat. .
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
