De bevolkingsdichtheid is op Sumatr

De bevolkingsdichtheid is op Sumatra slechts 1/25 van die op Java en dus had elke school der 1e klasse hier haar leerlingen te ontvangen uit een zeer uitgestrekt ressort.
Daarom werd bepaald, dat de 1e klasse scholen op Sumatra zouden aansluiten aan het 2e leerjaar van de scholen der 2e klasse en werd het derde leerjaar, waar wegens de opneming van het Nederlandsch op het leerplan, het onderwijs op 1e en 2e klasse scholen begon te divergeeren, de laagste klasse. De zesjarigen konden dus het aanvangsonderwijs in lezen, schrijven en rekenen op hun eigen woonplaats blijven volgen en behoefden pas twee jaar later naar de hoofdplaats te verhuizen.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kepadatan penduduknya di Sumatra hanya 1/25 orang-orang di Jawa dan karena itu punya setiap sekolah kelas 1 untuk menerima siswa di sini dari sebuah resor yang sangat besar. Oleh karena itu ditentukan, bahwa sekolah kelas 1 di Sumatra akan terhubung ke kelas 2 sekolah kelas 2 dan menjadi kelas tiga, mana karena dimasukkannya Belanda pada kurikulum, pendidikan di sekolah-sekolah kelas 1 dan 2 mulai divergeeren, kelas terendah. Enam-year-olds bisa jadi kursi county pendidikan awal dalam membaca, menulis dan aritmatika pada mereka dari tempat tinggal mereka sendiri dan hanya dua tahun kemudian untuk bergerak.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kepadatan penduduk hanya 1/25 dari Sumatera di Jawa dan oleh karena itu setiap sekolah dari kelas 1 di sini untuk menerima siswa-siswanya dari sebuah resor yang luas.
Oleh karena itu ditentukan bahwa sekolah-sekolah kelas 1 akan bergabung di Sumatera di kelas 2 sekolah dari kelas 2 dan kelas tiga, di mana karena masuknya Belanda dalam kurikulum, pengajaran pada tanggal 1 dan sekolah kelas 2 mulai menyimpang filsuf, kelas terendah. Jadi anak usia enam tahun mampu membaca pendidikan awal, membaca dan menghitung terus mengikuti tempat mereka sendiri dan menyesuaikan MUNCUL PERLU dua tahun kemudian pindah ke ibukota.