Als de ambtenaar Collot d' Escury i

Als de ambtenaar Collot d' Escury in het begin van Mei 1855
vernam, dat aan de grens van Segeri en Labakang, in het bosch van Pasimiangang , gewapend en verdacht volk zich vertoond had; reed híj met den élève Platt en с. с. 30 volgelingen naar den kant van dit bosch, doch vernam inmiddels, dat men een menigte menschen den weg
naar het geborgte had zien inslaan, weshalve hij zich naar de kampong Botto begaf, wier Soelewatang, of hoofd, met name Daêng Siroewa , ten gevolge van verzet tegen het Gouvernement, met arrestatie bedreigd, en daarom sedei't eenigen tijd voortvlugtig was.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Jika resmi Collot d ' Escury di awal mungkin 1855belajar, bahwa untuk perbatasan Pasimiangang dan Labakang, di bosch Segeri, bersenjata dan orang-orang yang mencurigakan telah menunjukkan sendiri; Ia melaju dengan с. с. den élève Platt dan 30 pengikutnya ke sisi bosch ini, tapi belajar sekarang, bahwa satu orang kerumunan jalanuntuk geborgte yang telah dilihatnya stok, mengapa Kampung Botto, yang Soelewatang, atau kepala, khususnya Daêng Siroewa, karena oposisi terhadap pemerintah, terancam dengan penahanan, dan karena itu beberapa waktu voortvlugtig adalah sedei't.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Jika resmi Collot d'Escury pada awal Mei 1855
belajar bahwa perbatasan Segeri dan Labakang di hutan orang bersenjata dan mencurigakan Pasimiangang telah menunjukkan; ia sendiri mengemudikan Platt élève dan с. с. 30 pengikut ke tepi hutan ini, tapi belajar sekarang bahwa kerumunan orang dengan cara
melihat mogok geborgte, karenanya ia pergi ke desa Botto, yang Soelewatang, atau kepala, terutama Daeng Siroewa, karena oposisi terhadap pemerintah, diancam akan ditangkap, dan karena itu sedei't beberapa waktu voortvlugtig.