Als gezantsschapslid ontmoette van

Als gezantsschapslid ontmoette van goens susuhunan agung en diens zoon amangkurat. De VOC had de jonge vorst geprobeerd voor zich te winnen door hem als kind speelgoed te schenken zoals vliegers en tollen. Volgens van goens overtrof de jonge vorst in verstand, beleid en staatszaken diens vader. Droeg agung (1613-1646) de gezantschappen geen warm hart toe, amangkurat (1646-1677) daarentegen onthaalde hen gastvrij, maar realiseerde zich dat de VOC-tolken. Die hielpen hem bij zijn historische schets waarbij ze konden putten uit mondelinge overleveringen en uit de eerste babad mataram.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Jika gezantsschapslid dipenuhi oleh Gale susuhunan amangkurat agung dan anaknya. VOC telah Pangeran muda mencoba untuk memenangkan oleh dia sebagai seorang anak untuk menyumbangkan mainan seperti selebaran dan menggeliat. Menurut van goens melampaui raja muda dalam urusan negara, pikiran, dan kebijakan ayahnya. Memakai agung (1613-1646) tidak, paket Amangkurat (1646-1677), di sisi lain, menerima mereka menyambut, tapi menyadari bahwa VOC-penafsir. Yang membantunya oleh nya sejarah sketsa di mana mereka bisa menarik pada tradisi oral dan dari pertama babad mataram.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Jika gezantsschapslid bertemu dengan Goens Susuhunan Amangkurat agung dan anaknya. The VOC memiliki pangeran muda mencoba untuk memenangkan dia sebagai seorang anak dengan menyumbang sebagai layang-layang dan puncak mainan. Menurut Goens dari pangeran muda dalam pikiran, kebijakan dan urusan publik melampaui ayahnya. Mengenakan agung (1613-1646), kedutaan tidak ada hati yang hangat, Amangkurat (1646-1677) kontras menghibur mereka dengan ramah, tetapi menyadari bahwa penafsir VOC. Yang membantu dia dalam sketsa historis di mana mereka bisa memanfaatkan tradisi lisan dan dari babad mataram pertama.