Waar ging de kat nu naar toe? Ze li

Waar ging de kat nu naar toe? Ze liep weer naar het koolveld. Daar ving ze nog een has. Maar deze has was niet voor Klaas. O nee! Ze zou de has brengen naar… De kat lachte in zichzelf. Ze had een slim plannetje bedacht.
De kat liep naar het paleis. Daar woonde de koning. “Kijk!” dacht de kat, “Er staat een soldaat bij de deur. Hij heft een geweer. Dat wordt gevaarlijk. Hoe kom ik in het paleis? Hoe kom ik bij de koning? Oei, dat is niet niks. De deur staat wel open, maar de soldaat laat mij vast niet binnen”.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Mana kucing sekarang? Dia berjalan kembali ke bidang batubara. Sana ia tertangkap lain telah. Tapi ini telah tidak untuk Klaas. O tidak ada! Dia akan membawa telah... Kucing tertawa sendiri. Dia telah menyusun rencana pintar.
kucing berlari ke istana. Hiduplah raja. "Melihat!" pikir kucing, "seorang prajurit di pintu. Dia mengangkat senapan. Itu berbahaya. Bagaimana cara mendapatkan di Istana? Bagaimana cara mendapatkan kepada raja? UPS, itu adalah tidak berarti pencapaian. Pintu ini terbuka, tapi tentara biar tidak tetap dalam waktu ".

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dimana kucing pergi sekarang? Dia berjalan kembali ke lapangan kubis. Di sana mereka menangkap seseorang. Tapi ini tidak memiliki untuk Klaas. Oh tidak! Dia akan membawa telah ke ... Kucing tertawa sendiri. Dia telah merancang rencana yang cerdas.
kucing berjalan ke istana. Hiduplah raja. "Dengar," pikir kucing, "Ada seorang prajurit di pintu. Dia mengangkat pistol. Itu berbahaya. Bagaimana cara masuk ke istana? Bagaimana saya bisa sampai ke raja? Ups, itu tidak apa-apa. Pintu terbuka, tapi tentara itu biar aman dalam. "