Bij de vacature van onderdistrictsh

Bij de vacature van onderdistrictshoofd van Tjina (1917) heft de Gouverneur er in toegestemd, dat Paga tot Soelewatang werd genoemd.
De oude Aroe Pontjeng, het districtshoofd van Tjina bemoeit zich nagenoeg niet meer met het werk. Alles wordt – evenals in Barobbo – door den Soelewatang verricht.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Di kekosongan dari Gubernur (1917), onderdistrictshoofd Tjina tidak setuju, yang dipanggil untuk Soelewatang Paga.Pontjeng tua, kepala distrik Tjina Aro mengganggu hampir tidak lagi bekerja. Segala sesuatu yang dilakukan oleh Barobbo – Soelewatang – serta sebagai di.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Ketika kekosongan antara Kabupaten Tjina (1917) menimbulkan Gubernur setuju bahwa Paga dipanggil untuk Soelewatang.
The tua Aru Pontjeng, Kabupaten Tjina mengganggu secara substansial tidak lagi bekerja. Semuanya - seperti dalam Barobbo - dilakukan oleh Soelewatang.