Start › Nieuws en info › Themapagin

Start › Nieuws en info › Themapagina's ›
De schoonheid van de Raja Ampat
De schoonheid van de Raja Ampat is nog even groot als in vorige eeuwen. De archipel in de Stille Oceaan bestaat uit de vier grote eilanden (Waigeo, Batanta, Salawati en Misool) en meer dan 2500 kleinere eilanden met in totaal 85 dorpen. De eilanden liggen bij de noordwestkust van het schiereiland Vogelkop, bij de plaats Sorong in de Indonesische provincie West-Papoea. De eilandengroep omvat ongeveer 4,3 miljoen hectare land en zee. In het koloniale verleden van Nederland werd het gebied ook wel de 'Oude Vogelkop' genoemd. Tot in de twintigste eeuw stonden de dorpen aan de kust van veel eilanden onder invloed van het sultanaat van Tidore. De Raja Ampat zit vol bodemschatten en kent een ongelooflijke natuur. Gelegen in de zogeheten Coral Triangle (Koraaldriehoek), met een enorme soortenrijkdom aan koraalorganismen, weekdieren en vissoorten. Uit recente wetenschappelijke expedities van Conservation International en het Nederlands Centrum voor Biodiversiteit Naturalis, blijkt de buitengewone rijkdom van de mariene biodiversiteit.

Inhoud:
1. Geschiedenis van de Raja Ampat
2. Komst van de islam
3. Oorsprong van naam 'Papua'
4. De rol van de VOC
5. Zeldzame vogels in de regio
6. Indonesische aanspraken
7. De komst van het ecotoerisme
8. Fantastische biodiversiteit
9. Hoop voor de Coral Triangle
10. Links
11. Bronnen

1. Geschiedenis van de Raja Ampat
De Raja Ampat eilanden maken in de zestiende eeuw al deel uit van handelsroutes vanuit Biak in de de Teluk Cendrawasih (de vroegere Geelvinkbaai). Het verhaal gaat dat de Biakse held Gura Besi tijdens een (stroop)tocht (hongi-stochten) naar het westen belandde aan het hof van de eerste sultan van het Molukse eiland Tidore die regeerde van 1495 tot 1512. Jamaluddin was op dat moment in een gevecht gewikkeld met een oorlogsvloot van het vorstendom Jailolo op Halmaheira (het grootste eiland van de Molukken). Gura Besi hielp de islamitische sultan en versloeg de vloot dankz

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Home › Berita informasi › theme Halaman ›Keindahan Raja AmpatKeindahan Raja Ampat masih merupakan ukuran yang sama seperti dalam abad-abad sebelumnya. Kepulauan di Samudera Pasifik yang terdiri dari empat pulau utama (Batanta, Waigeo, Salawati dan batu gambar) dan lebih dari 2500 pulau-pulau kecil dengan total 85 desa. Pulau-pulau terletak di pantai barat laut Semenanjung kepala burung, dekat kota Sorong di Indonesia Provinsi Papua Barat. Kelompok pulau mencakup sekitar 4,3 juta hektar tanah dan laut. Belanda di masa lalu kolonial daerah ini juga dikenal sebagai 'kepala burung tua'. Ke dalam abad kedua puluh, desa-desa di pantai banyak pulau di bawah pengaruh Kesultanan Tidore. Raja Ampat penuh dengan sumber daya alam dan alam yang luar biasa. Terletak di segitiga karang disebut (segitiga terumbu karang), dengan besar spesies karang organisme, spesies ikan dan moluska. Dari ekspedisi ilmiah terakhir oleh Conservation International dan Belanda Pusat Keanekaragaman hayati Naturalis, menunjukkan kekayaan luar biasa keanekaragaman hayati laut. Isi:1. sejarah Raja Ampat2. kedatangan islam 3. asal nama 'Papua'4. peran perusahaan India Timur Belanda5. langka burung di wilayah itu 6. Indonesia klaim7. munculnya ekowisata8. menakjubkan keanekaragaman hayati9. harapan untuk segitiga terumbu karang10. link11. sumber-sumber 1. sejarah Raja AmpatPulau Raja Ampat pada abad yang sudah bagian dari rute perdagangan dari Biak di Teluk Cendrawasih (sebelumnya Geelvink Bay). Ceritanya bahwa pahlawan Biak Gura Besi selama tur (sirup) (hongi-stochten) ke Barat berakhir di istana sultan pertama pulau Maluku Tidore yang berkuasa dari 1495 hingga tahun 1512. Jamaluddin pada waktu itu dalam pertarungan luka dengan armada perang Kepangeranan Jailolo pada Halmaheira (pulau terbesar dari Maluku). Gura Besi membantu sultan Islam dan mengalahkan Armada menyulitkan

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Mulai> Berita dan Info> halaman Tema>
Keindahan Raja Ampat
Keindahan Raja Ampat kuat seperti di abad-abad sebelumnya. Kepulauan di Samudera Pasifik terdiri dari empat pulau besar (Waigeo, Batanta, Salawati dan Misool) dan lebih dari 2.500 pulau-pulau kecil dengan total 85 desa. Pulau-pulau berbohong di lepas pantai barat utara semenanjung Vogelkop, di tempat Sorong di Provinsi Papua, Indonesia Barat. Nusantara mencakup sekitar 4,3 juta hektar tanah dan laut. Di masa lalu kolonial Belanda, daerah itu dikenal sebagai 'Old Kepala Burung'. Sampai abad kedua puluh adalah desa di pantai banyak pulau di bawah pengaruh Kesultanan Tidore. Raja Ampat adalah penuh sumber daya alam dan memiliki sifat yang luar biasa. Terletak di disebut Coral Triangle (Segitiga Terumbu Karang), dengan berbagai variasi organisme karang, moluska dan ikan. Ekspedisi ilmiah terbaru dari Conservation International dan Pusat Belanda untuk Keanekaragaman Naturalis, menunjukkan kekayaan yang luar biasa dari keanekaragaman hayati laut. Isi: 1. Sejarah Raja Ampat 2. Munculnya Islam 3. Asal-usul nama "Papua" 4. Peran VOC lima. Burung langka di wilayah 6. Klaim Indonesia 7. Munculnya ekowisata 8. Menakjubkan keanekaragaman hayati 9. Harapan untuk Coral Triangle 10. Link 11. Sumber 1. Sejarah Raja Ampat pulau Raja Ampat berada di abad keenam belas sudah bagian dari rute perdagangan dari Biak di Teluk Cendrawasih (sebelumnya Geelvinkbaai). Cerita berlanjut bahwa Biak pahlawan Gura Besi selama (sirup) tour (stochten hongi) berakhir ke barat di istana Sultan pertama pulau Maluku Tidore yang memerintah dari 1495 ke 1512. Jamaluddin adalah saat di pertempuran luka dengan angkatan laut dari kerajaan Jailolo di Halmahera (pulau terbesar dari Maluku). Gura Besi membantu sultan Muslim dan mengalahkan armada Harvest Thanksgiving