Benar-benar tidak diketahui adalah kehadiran minyak di Nusantara tidak. Seiring dengan emas, timah dan berlian milik minyak ke sumber daya tradisional mineral yang ditambang oleh penduduk asli. Sudah dari laporan awal dari Belanda di Timur Jauh membuktikan keberadaan sumur minyak di Sumatera. Sejak minyak yang kemudian dilihat sebagai obat (balsam), produk tersebut segera terlupakan. Ini berlanjut sampai 1880 di Langkat, tidak jauh dari perbatasan Aceh, lebih banyak minyak ditemukan. AJ Zijlker, Administrator dari Timur Sumatera Tobacco Company melihat potensi pertambangan menguntungkan dalam. Pada tahun 1883, ia berhasil memecahkan konsesi mendapatkan Sultan Langkat, di mana ia disebut "Sementara Sumatera Petroleum Maatschappij" didirikan pada tahun 1884. Karena itu ia menjadi pelopor untuk pembentukan selanjutnya dari "Royal". konsesi di atas tanah "Telaga Said" dipandang sebagai waralaba model untuk industri pertambangan baru.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
