Maar zou dat alles wel waar zijn?Le

Maar zou dat alles wel waar zijn?
Levendig kan ik mij voorstellen, dat na het lezen mijner brochure „De Millioenen uit Deli" deze vraag rees op de lippen van ieder, die, nooit in Deli geweest zijnde, dit ge­west waarschijnlijk alleen kende uit de koloniale verslagen of de een of andere beurscourant. "Wie jaarlijks den oogst van gouden appelen zag binnenhalen, kon weinig vermoeden, dat de wonderboom wortelde in zoo drassigen grond; dat de sappen, die de stam opzoog en omzette in blinkende vrucht, vermengd waren met bloed en tranen. Hij hoorde alleen het vroolijke lied van de maaiers, maar het weeklagen der zaaiers bereikte zijn oor niet. En nu eindelijk een zwakke nagalm van hun klaaglied doordrong tot zijn gehoor, staat hij verbijsterd en twijfelt, of hij goed heeft gehoord.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tapi semua yang benar?Jelas yang bisa saya bayangkan, yang setelah membaca brosur "The jutaan dari Deli" pertanyaan ini muncul pada bibir setiap orang yang, pernah di Deli menjadi, ge ini Barat mungkin hanya tahu dari laporan kolonial atau satu atau lain Bursa lembaran. "Yang melihat panen buah apel emas per tahun, tidak bisa berbuat banyak praduga, bahwa pohon keajaiban berakar di kebun binatang drassigen tanah; bahwa jus, yang suku opzoog dan dikonversi dalam buah mengkilap, bercampur dengan darah dan air mata. Ia mendengar hanya vroolijke lagu dari para penuai, tetapi ratapan sifat mencapai telinga yang. Dan sekarang akhirnya gema lemah ratapan mereka menembus sampai pendengarannya, ia bingung dan tidak yakin, apakah ia baik telah mendengar.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tapi akan semua ini benar?
Hidup-hidup saya bisa membayangkan bahwa setelah membaca buku saya "The Jutaan dari Deli" Pertanyaan ini muncul di bibir setiap orang yang pernah ke Deli itu, wilayah ini mungkin hanya tahu catatan kolonial atau pameran saat ini "Siapa yang tahun lihat membawa panen apel emas, beberapa bisa menduga bahwa mukjizat berakar di dalam tanah sehingga drassigen .; jus, yang mengisap batang dan berubah menjadi berkilauan buah, dicampur dengan darah dan air mata. Dia hanya mendengar lagu gembira dari mesin pemanen, tetapi ratapan penabur mencapai telinganya. Dan akhirnya gema samar ratapan mereka menembus ke telinganya, ia bingung dan tidak yakin apakah ia dengar.