De telefoondienst van de Deli Spoor

De telefoondienst van de Deli Spoorweg Maatschappij

De DSM bezat en exploiteerde op de Oostkust niet al­leen het spoorwegbedrijf maar ook, en deze combina­tie komt maar zelden voor, het openbare telefoonbe­drijf. Het initiatief daartoe was in de tachtiger jaren niet genomen door de DSM zelf, maar door de plan­ters, die van de diensttelefoon van de DSM gebruikwilden maken. Voor de veiligheid van het spoorver­keer én voor de efficiency van het spoorbedrijf moe­ten zowel de bedrijfsleiding met alle spoorwegstati­ons, als deze onderling vlot kunnen communiceren. En het is begrijpelijk dat de planters graag van de aan wezige telefoons wilden profiteren.
Onder druk van de planters diende de Deli Spoorweg Maatschappij een concessie-aanvraag in, welke in 1886 tegelijk met een telegraafconcessie werd verleend voor het gebied van Deli, Serdang en Langkat, zowel langs de spoorweg als daarbuiten. De telefoon- en te­legraafdienst werd op 15 januari 1888 voor het pu­bliek opengesteld. Het aantal aansluitingen bedroeg 51. Dit lijkt een klein aantal, maar het aantal tabaks­ ondernemingen was niet veel groter. Medan was eerst in 1887 hoofdplaats van het gewest Oostkust van Su­matra geworden. Het aantal abonnees steeg in enkele jaren van 51 tot 151 en in 1900 waren het er al meer dan 200.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Layanan telepon perusahaan kereta api DeliDSM ITB dimiliki dan dioperasikan di pesisir timur tidak hanya kereta api perusahaan tetapi juga, dan dasi pasangan ini datang tapi jarang, Umum telefoonbe mengemudi. Pada tahun 1980an, inisiatif tidak diambil oleh DSM itu sendiri, tetapi oleh ters rencana, orang-orang dari DSM gebruikwilden layanan telepon. Untuk keselamatan zaman spoorver dan efisiensi kereta api perusahaan lelah kedua manajemen dengan semua spoorwegstati kita, jika ini dapat dengan mudah berkomunikasi dengan satu sama lain. Dan hal ini dimengerti bahwa para petani ingin mendapat manfaat dengan untuk ponsel.Di bawah tekanan dari para petani yang disajikan perusahaan kereta api Deli pada tahun 1886 permintaan konsesi, yang diberikan pada saat yang sama sebagai konsesi telegraf untuk wilayah Deli, Serdang dan Langkat, di sepanjang jalur kereta api maupun di luar. Telepon- dan legraaf layanan pada 15 Oktober 1888 untuk pu Bai membuka. Jumlah sambungan sebesar 51. Ini tampak seperti sejumlah kecil, tetapi jumlah perusahaan tembakau tidak jauh lebih besar. Medan pertama pada tahun 1887 adalah ibukota wilayah pesisir timur Su matra. Jumlah pelanggan meningkat dalam beberapa tahun dari 51 untuk 151 dan pada tahun 1900, ada lebih dari 200.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Telepon dari Deli Perusahaan Kereta Api

DSM dimiliki dan dioperasikan Pantai Timur tidak hanya kereta api tetapi juga, dan kombinasi ini jarang terjadi, telepon umum. Inisiatif ini tidak dibawa ke tujuan ini pada tahun delapan puluhan oleh DSM itu sendiri, tetapi oleh pekebun yang ingin menggunakan layanan telepon dari DSM. Kedua manajemen dengan semua stasiun kereta api, karena ini dapat berkomunikasi dengan lancar untuk keselamatan lalu lintas kereta api dan untuk efisiensi perusahaan kereta api. Dan dapat dimengerti bahwa perkebunan seperti ingin mengambil keuntungan tersedia untuk ponsel Rabobank.
Di bawah tekanan dari perkebunan Deli Railway Perusahaan mengajukan permohonan konsesi, yang diberikan pada saat yang sama konsesi telegraf pada tahun 1886 untuk wilayah Deli Serdang dan Langkat baik di sepanjang rel kereta api dan di luar. Telepon dan telegraf layanan dibuka untuk umum pada 15 Januari 1888. Jumlah koneksi sebesar 51. Hal ini tampaknya seperti sejumlah kecil, tapi jumlah perusahaan rokok tidak jauh lebih besar. Medan pertama kali dibuat pada tahun 1887, ibukota provinsi pantai timur Sumatera. Jumlah pelanggan naik dalam beberapa tahun 51-151 dan pada tahun 1900 ada lebih dari 200.