Medan als jonge plantersstad, 1870

Medan als jonge plantersstad, 1870 -1920
'Maar de planter. de baanbrekende, robuuste avonturier. bleef er nummer één Deli(...) bleef zijn land, dat hij ontdekt en gemaakt had tot nat het geworden was. In Deli geeft de planter den toon aan, in Deli speelt de planter de eerste viool. Alle anderen zijn niet den nek aangekeken pennelikkers, hebzuchtige kruideniers. De groote heer is de planter.' Aldus in 1935 de Hongaarse schrijver Laszlo Székely in zijn autobiografische roman over Deli, Van oerwoud tot plan­tage Zoals Deli bij uitstek planterslaiid was, zo werd ook de hoofdplaats Medan in eerste instantie een stad van en voor planters. Haar ontstaan op het land van de eerste onderneming van de Deli Maatschappij, Tuin Medan, rondom het hoofdkantoor van de maatschappij op de oostelijke oever van de Deli-nvier bij
de samenvloeiing met de Baboera, mag in dit opzicht bepaald als symbolisch aangemerkt worden.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kota Medan, 1870-1920 sebagai pekebun muda ' Tapi perkebunan. inovatif, kasar petualang. Masih ada nomor satu Deli (...) tetap negerinya, bahwa ia menemukan dan menciptakan harus basah itu. Di Deli memberikan acara den penanam, biola pertama memainkan perkebunan di Deli. Semua yang lain yang tidak pennelikkers terlihat leher, serakah toko kelontong. Daniel Tuhan adalah perkebunan. ' Dengan demikian pada tahun 1935 penulis Hungaria Laszlo Székely dalam novel otobiografi nya tentang Deli, dari hutan untuk merencanakan tage Deli sebagai pilihan adalah planterslaiid, begitu juga menjadi ibu kota county dalam contoh pertama, kota Medan dan pekebun. Perusahaan ini didirikan di atas tanah pertama pembentukan Medan Deli Maatschappij, Taman, di sekitar kepala Kantor masyarakat di tepi timur Deli-nvier didengan Baboera, harus dalam hal ini dianggap sebagai simbol ditentukan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kota Medan pekebun muda, 1870 -1920
"Tapi penanam. perintis, petualang kasar. nomor tetap satu Deli (...) negaranya, ia ditemukan dan telah membuat basah itu telah menjadi. Di Deli perkebunan memberikan nada, di perkebunan Deli memainkan biola pertama. Semua orang lain tidak lehernya tampak pennelikkers, pedagang serakah. Tuan besar adalah penanam. " Dengan demikian, pada tahun 1935 penulis Hungaria Laszlo Székely dalam novel otobiografi mengenai Deli, dari hutan ke perkebunan sebagai deli adalah nyata planterslaiid, sebagai ibukota Medan awalnya sebuah kota dan pekebun. Its asal di perusahaan pertama negara itu dari Perusahaan Deli, Garden Medan, sekitar markas besar masyarakat di tepi timur dari nvier Deli di
pertemuan dengan Baboera, dapat ditentukan dalam hal ini dianggap sebagai simbolis.