Toen kreeg ik ineens een ingeving en ik vroeg aan Teokoe Panglima Polem, die aan mijn rechterhand zat, of ik mijn geschenk aan hem mocht overdragen, of hij het wilde aanvarden.
Ketika saya tiba-tiba mendapat firasat dan saya bertanya Teokoe Panglima Polem, yang duduk di sebelah kananku, aku perpindahan hadiah saya kepada-Nya, atau jika ia ingin menerima.
Lalu tiba-tiba aku punya ide dan aku bertanya Teokoe Panglima Polem, yang duduk di sebelah kanan saya, bahwa saya tidak bisa mentransfer hadiah saya kepadanya, jika ia diinginkannya aanvarden itu.