Wim, Theo en Anton waren al weer wa

Wim, Theo en Anton waren al weer wat ouder zodat hij eigenlijk altijd een beetje zijn eigen weg moest zoeken. Dat kon hij goed. Hij moest zich als ‘Indo’ verdedigen tegen de Javanen en hij wist zijn mannetje altijd goed te staan.
Hij stond inmiddels bekend als ‘de sinjo met de katapult en knuppel’. Tijdens straatgevechten maakte hij menigmaal gebruik van deze wapens . Dikwijls zwierf hij door de rijstvelden met zijn katapult en kwam dan thuis met een buit van rijstvogels en andere kleine dieren

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Wim, Theo dan Anton sudah sedikit lebih tua sehingga ia selalu harus mencari jalannya sendiri sedikit. Bahwa ia bisa baik. Dia harus membela melawan Jawa itu sendiri sebagai 'Indo' dan ia tahu ia selalu baik laki-laki.Ia dikenal sebagai 'kelelawar' dengan katapel dan Janice. Selama pertempuran jalan dia sering membuat penggunaan senjata-senjata ini. Ia sering berjalan-jalan melalui sawah dengan katapel dan kemudian pulang dengan menjarah sebuah beras burung dan hewan kecil lainnya

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Wim, Theo dan Anton sudah sedikit lebih tua sehingga dia benar-benar selalu sedikit harus menemukan jalan sendiri. Dia benar. Dia harus sebagai 'Indo' membela terhadap orang Jawa dan dia tahu itu laki-laki selalu terlihat baik.
Dia sekarang dikenal sebagai "sinjo dengan katapel dan kelelawar. Selama pertempuran jalanan yang sering digunakan senjata ini. Dia sering berjalan melalui sawah dengan katapel dan kemudian pulang dengan hadiah burung beras dan hewan kecil lainnya