Sejarah penting dari Ternate
SPOTLIGHT
Ternate adalah sebuah pulau kecil di Maluku Utara, pusat kesultanan Islam kuno. Belanda Portugis dan telah membangun benteng di pulau itu pada masa kolonial untuk melindungi perdagangan rempah-rempah mereka. Sejarah Awal Sebuah gambar lama pelabuhan Ternate Ternate adalah sebagai besar sebagai Terschelling. Meskipun ukurannya yang kecil kesultanan Ternate memerintah sampai abad ke-16 secara politik dan ekonomi di sebagian besar Maluku. Keluarga sultan pada waktu itu salah satu terkaya dan paling kuat keluarga di seluruh kepulauan Indonesia. Kekayaan Ternate harus dilakukan dengan produksi cengkeh, produk dari pohon cengkeh berasal dari Maluku. Maluku diperdagangkan siung mahal mereka tidak hanya di wilayah itu tapi ke China, Sri Lanka dan bahkan Timur Tengah. Portugis tiba di Maluku pada awal abad keenam belas. Kemudian tahun 1512 sebuah kapal Portugis kandas di dekat Pulau Seram memutuskan Sultan Ternate untuk menjemput mereka dan membawa mereka ke Ternate. Dengan cara itu ia bisa menunjukkan rakyatnya bahwa ia bersekutu dengan kekaisaran asing yang besar. Beberapa tahun kemudian ia memberi izin untuk Portugis membangun sebuah benteng di pulau itu. Benteng Tolukko kekuasaan Portugis dan Spanyol serangan View from Benteng Tolukko menuju pulau Tidore. Pada tahun 1522 mulai pembangunan Benteng Tolukko. Sementara itu, Portugis mengambil alih perdagangan rempah-rempah dari penduduk setempat dan beberapa tahun kemudian mereka memiliki monopoli dunia dalam perdagangan cengkeh. Pada tahun 1540, sebuah benteng kedua yang dibangun di sana disebut Benteng Kalamata. Setelah beberapa bentrokan antara Portugis dan penduduk lokal Jamil Sultan Khairun dibunuh pada tahun 1570 oleh Portugis. Hubungan dengan penjajah sekarang rusak secara permanen dan setelah perang lima tahun, Portugis pada tahun 1575 di pulau v
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
