Anton moest gisteren een bespreking

Anton moest gisteren een bespreking bijwonen. Hij wou de trein van 08.15 naar Amsterdam nemen, maar de treinen hadden vertraging. Het was slecht weer. De KNMI voorspelde storm, en het kwam in volle kracht. Het openbare transportie stond stil. Hij wachtte tot 09.00, en toen de trienen nog steeds niet reden, had hij zijn collega gebeld. Hij zou zeker zijn bespreking deze keer missen, en wou graag een nieuwe afsprak maken.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Anton harus menghadiri diskusi kemarin. Dia ingin naik kereta api dari 15 Agustus ke Amsterdam, tetapi kereta telah penundaan. Itu adalah cuaca buruk. KNMI meramalkan badai, dan datang dengan kekuatan penuh. Transportasi umum masih berdiri. Dia menunggu sampai pukul 09.00, dan ketika Talla masih bukan alasan, ia memanggil rekan. Ia pasti akan kehilangan Pembicaraannya saat ini, dan ingin membuat yang baru disetujui.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Anton harus menghadiri pertemuan kemarin. Dia ingin naik kereta api dari 8:15 ke Amsterdam, tapi kereta tertunda. Itu cuaca buruk. The KNMI diprediksi badai, dan itu datang dengan kekuatan penuh. Porsi publik trans berhenti. Dia menunggu sampai 09:00, dan kemudian triena masih tidak alasan, dia menelepon rekannya. Dia tentu akan membahas kehilangan waktu ini, dan ingin bercinta dengan Appts baru.