Total Football, demikian jelas buku

Total Football, demikian jelas buku itu, adalah persoalan ruang dan eksploitasinya itu, bukan yang lain. Fleksibilitas posisi pemain, pergerakan pemain, semuanya adalah konsekuensi dari upaya untuk menciptakan ruang agar bisa dieksploitir semaksimal mungkin.

Prinsip dasarnya sebenarnya sangat sederhana. Besar kecilnya lapangan sepakbola walau ukurannya sama, tetapi di benak bisa berubah tergantung siapa yang bermain di dalamnya.

Misalnya, begitu pemain Belanda menguasai bola maka mereka akan membuat lapangan seluas mungkin. Pemain bergerak ke setiap jengkal ruang yang tersedia. Di benak lawan lapangan akan tampak begitu lebar.

Atau, begitu lawan menguasai bola, ruang harus dibuat sesempit mungkin. Pemain yang terdekat dengan pemain lawan yang menguasai bola dituntut untuk menutupnya secepat mungkin, tidak peduli apakah itu pemain bertahan atau bukan. Bisa satu bisa dua, bahkan tiga. Tekanan harus dilakukan secepat mungkin bahkan ketika bola masih ada di jantung pertahanan lawan. Lawan terjepit dalam benak bahwa lapangan begitu sempit.

Memperlebar atau mempersempit ruangan di benak lawan tentu bukan barang mudah. Harus ada kemampuan untuk mencari ruangan. Pergerakan yang kompak. Cara mengumpan bola yang eksploitatif atas ruang yang tersedia, entah melengkung, lurus, melambung, dll. Pendeknya dibutuhkan pemahaman geometri ruangan yang tidak sederhana.

Persoalannya adalah, mengapa hal ini tidak terpikirkan oleh orang lain sebelumnya? Dan mengapa orang Belanda yang bisa melakukannya?

Jawabnya, menurut buku itu, didapat dari kondisi alam Belanda.

Bangsa Belanda secara intrinsik bangsa yang spatial neurotic (tergila-gila oleh ruangan ataupun pemanfaatannya).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Total Football, demikian itu, jelas adalah eksploitasinya buku itu bukan yang lain, persoalan ruang daripada. Fleksibilitas posisi smoga adalah konsekuensi dari pemain, pergerakan pemain, upaya untuk menciptakan ruang agar bisa dieksploitir semaksimal mungkin.Dasarnya sebenarnya sangat sederhana prinsip pembeli. Besar kecilnya lapangan walau ukurannya sepakbola sama, tetapi di benak bisa berubah tergantung siapa yang bermain di dalamnya.Misalnya, mereka akan membuat begitu pemain bola Belanda menguasai maka lapangan seluas mungkin. Setiap Pemain badde ke jengkal ruang yang tersedia. Di benak lawan lapangan akan tampak begitu lebar.Atau, Yvan menguasai begitu bola, ruang hacker dibuat sesempit mungkin. Pemain dituntut dengan yang (Electric Motor) untuk menutupnya yang menguasai Yvan pemain bola secepat mungkin atau apakah itu, tidak pedulu pemain minutes bukan. Bisa bisa satu dua tiga, meninggalkan Rumah.bahkan. Secepat mungkin ketika Tekanan hacker dilakukan kiri Rumah.bahkan bola masih ada di jantung pertahanan lawan. Lawan terjepit dalam benak bahwa lapangan begitu sempit.Mempersempit ruangan Memperlebar atau di benak lawan tentu bukan barang mudah. Ada kemampuan untuk membuat ruangan hacker. Pergerakan yang kompak. Cara mengumpan bola eksploitatif atas yang tersedia, entah melengkung, ruang yang lurus, melambung, dll. Pendeknya ruangan yang dibutuhkan pemahaman geometri tidak sederhana.Mengapa hal ini tidak terpikirkan adalah Persoalannya, oleh orang lain sebelumnya? Daripada mengapa orang Belanda yang bisa melakukannya?Jawabnya, buku itu didapat dari Belanda, menurut kondisi alam.R r yang secara intrinsik spasial neurotik Belanda (tergila-gila oleh pemanfaatannya ruangan ataupun).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Total Football, demikian Jelas buku ITU Adalah orang alan Ruang dari eksploitasinya ITU Bukan Yang lain. Fleksibilitas posisi Pemain, Pemain Pergerakan, Semuanya konsekuensi Adalah Dari Upaya untuk review Ruang menciptakan agar Bisa dieksploitir semaksimal mungkin. Prinsip dasarnya sebenarnya Sangat sederhana. Besar kecilnya Lapangan Sepakbola Walau ukurannya sama, tetapi di Benak tergantung siapa Yang Bisa Berubah Bermain di dalamnya. Misalnya, BeGiTu Pemain bola Belanda Menguasai Maka akan mereka MEMBUAT Lapangan Seluas mungkin. Pemain Bergerak KE SETIAP jengkal Ruang Yang Jumlah: Tersedia. Benak Lawan akan di Lapangan Tampak BeGiTu Lebar. ATAU, BeGiTu Lawan Menguasai bola, Ruang Harus Dibuat sesempit mungkin. Pemain terdekat DENGAN Yang Yang Menguasai Lawan Pemain bola untuk review menutupnya dituntut secepat mungkin, Apakah ITU TIDAK Peduli Pemain Bertahan ATAU Bukan. Bisa Bisa Satu Dua, Tiga bahkan. Tekanan Harus dilakukan secepat mungkin bahkan Ketika bola Masih Ada di Jantung Pertahanan Lawan. Lawan terjepit hearts Benak bahwa Lapangan BeGiTu sempit. Memperlebar mempersempit ATAU di Benak Lawan ruangan tentu Bukan Barang Mudah. Harus kemampuan ADA untuk review Mencari ruangan. Pergerakan Yang Kompak. Cara mengumpan bola Yang Yang eksploitatif differences Ruang Jumlah: Tersedia, entah melengkung, Lurus, melambung, dll. Pendeknya Dibutuhkan pemahaman geometri ruangan Yang TIDAK sederhana. Persoalannya Adalah, MENGAPA aula Suami TIDAK terpikirkan Diposkan Orang Lain sebelumnya? Kemudian MENGAPA Belanda orangutan Yang Bisa melakukannya? Jawabnya, * Menurut buku ITU Dari didapat Kondisi alam Belanda. Bangsa Belanda SECARA intrinsik bangsa Yang neurotik spasial (Tergila-gila Oleh ruangan pemanfaatannya ataupun).